Pawai Hari Jadi Bupati Bangkalan. |
Kabupaten Bangkalan adalah kabupaten yang terletak di ujung paling barat Pulau Madura, berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Sampang di timur serta Selat Madura di selatan dan barat. Dengan Luas wilaya kurang lebih 1.001,44 km² dan sebaran penduduk 1.064 jiwa/km², terdiri dari 18 kecamatan, 8 kelurahan, dan 273 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Bangkalan merupakan pusat perhubungan orang Madura baik dari Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan sendiri.
Sejak diresmikannya Jembatan Suramadu, Kabupaten Bangkalan menjadi gerbang utama Pulau Madura serta menjadi salah satu destinasi wisata pilihan di Jawa Timur, baik dari keindahan alamnya (Bukit Jaddih, Gunung Geger, Pemandian Sumber Bening - Langkap - Modung), budaya kerapan sapi, dan kerbau serta wisata kuliner di antaranya adalah nasi bebek khas Madura. Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang dari Madura ke Pelabuhan Ujung Tanjung Perak Pulau Jawa, dimana terdapat layanan kapal feri yang menghubungkan Madura dengan Surabaya (Pelabuhan Ujung).
Saat ini telah beroperasi Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia. Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila. Pulau Madura memang sudah terbagi sejak sebelum masa masuknya agama Islam. Bahkan, tiap bagian memiliki sejarah dan legenda sendiri. Menurut legenda, sejarah Madura barat bermula dari munculnya seorang raja dari Gili Mandangin (sebuah pulau kecil di selat Madura) atau lebih tepatnya di daerah Sampang.
Nama raja tersebut adalah Lembu Peteng, yang masih merupakan putra Majapahit, dari pernikahan Raja Majapahit dengan putri Islam asal Campa. Lembu Peteng juga seorang santri Sunan Ampel dan dikenal sebagai penguasa Islam pertama di Madura Barat. Dalam perkembangan sejarahnya, Madura pernah diperintah oleh penguasa non muslim, berasal dari kerajaan Singasari dan Majapahit. Hal ini diperkuat dengan adanya pernyataan Tome Pires (1944: 227) yang mengatakan, pada permulaan dasawarsa abad ke-16, raja Madura belum masuk Islam. Dan dia adalah seorang bangsawan mantu Gusti Pate dari Majapahit.
Keindahan Jembatan Suramadu di Malam Hari. |
Pernyataan itu diperkuat dengan adanya temuan arkeologis, baik yang bernafaskan Hindu dan Bhudda. Temuan tersebut ditemukan di Desa Kemoning, berupa sebuah lingga yang memuat inskripsi. Sayangnya, tidak semua baris kalimat dapat terbaca. Dari tujuh baris yang terdapat di Lingga tersebut, pada baris pertama tertulis, I Caka 1301 (1379 M), dan baris terakhir tertulis, Cadra Sengala Lombo, Nagara Gata Bhuwana Agong (Nagara: 1, Gata: 5, Bhuwana: 1, Agong: 1) bila dibaca dari belakang, dapat diangkakan menjadi 1151 Caka 1229 M.
Temuan lainnya berupa fragmen bangunan kuno, yang merupakan situs candi yang oleh masyarakat setempat dianggap reruntuhan kerajaan kecil. Kabupaten Bangkalan memiki Sejumlah lokasi Wisata yang terbagi dalam beberapa kategori, yakini Wisata Alam, Wisata Religi, Wisata Sejarah dan Wisata Kuliner dan Keluarga. Wisata Kuliner sendiri mulai terkenal di bangkalan sejak di resmikanya Jembatan Suramadu.
Baca juga artikel selengkapnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hallo,,,
Selamat datang di blog kami, selamat membaca artikel sekilas tentang seputar pulau Madura, dan sekitarnya.
^Terimakasih telah berkunjung ke blog kami^